Halaman

Senin, 14 November 2011

DHCP

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)


Pengertian
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari ysteml Bootstrap Protocol (BOOTP). Sebuah server DHCP dapat diatur dengan pengaturan yang sesuai untuk keperluan jaringan tertentu. Seperti pengaturan Default gateway, Domain Name System (DNS), Subnet Mask, dan rentang alamat IP yang yst diambil oleh ysteml klien. Komputer yang menyediakan layanan ini disebut dengan DHCP Server, sedangkan system yang meminta disebut dengan DHCP Client.
DHCP Server menerima permintaan dari sebuah host/client. Server kemudian memberikan alamat IP dari satu set alamat standar yang disimpan dalam database. Setelah informasi alamat IP dipilih, server DHCP menawarkan ke host yang meminta pada jaringan. Jika host menerima tawaran tersebut, maka IP akan disewa untuk jangka waktu tertentu, yst dalam menit, dalam jam ataupun hari.
 
Tujuan
Karena DHCP merupakan sebuah systeml yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
  • DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa ystem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan..
  • DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar ystem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak
Cara Pengerjaan dan Hasil
1. Cek konfigurasi IP Address statik server (eth0) yang digunakan :
            Cat /etc/network/interfaces
2. Install DHCP dengan perintah :
            Sudo apt-get install dhcp3-server
3. Modifikasi Interfaces yg ingin digunakan dan save settingnya :
            Sudo gedit /etc/default/dhcp3-server
    Sebagai contoh ubahlah INTERFACES=”eth0″ menjadi eth1
4. Konfigurasi DHCP dan save settingnya :
            Sudo gedit /etc/dhcp3/dhcpd.conf
    Tambah konfigurasinya dengan contoh setting sebagai berikut :
      option subnet-mask 255.255.255.0;
      option broadcast-address 192.168.1.255;
      option routers 192.168.1.254;
      option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;
      option domain-name “yourdomainname.com”;
      subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
      range 192.168.1.10 192.168.1.200;
      }
      host client1{
      hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54;
      fixed-address 192.168.1.20;
      }
      host client2{
      hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0;
      fixed-address 192.168.1.21;
      }
      host client3{
      hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd;
      fixed-address 192.168.1.22;
      }
      host client4{
      hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3;
      fixed-address 192.168.1.23;
      }

5. Bila ingin membackup file dhcpd silahkan ketikkan perintah:
            cp /etc/dhcp3/dhcpd.conf
   Dan untuk mengembalikan filenya dengan perintah:
            /etc/dhcp3/dhcpd.conf.back
6. Periksa perubahan konfigurasi IP dengan perintah :
            Ifconfig
7. Setelah selesai melakukan semua konfigurasi restart dhcp dengan perintah:
            sudo /etc/init.d/networking restart
8. Untuk melihat aktifitas dari dhcp dapat digukan perintah :
            netstat –uap

9. Untuk melakukan pengecekan error terhadap file 100baris terakhir saat 
    dhcp dijalankan dengan perintah :
            tail –n 100 /var/log/syslog
Ddns-update-style
Anda dapat memberitahukan bahwa dhcp server untuk mengupdate sebuah DNS-server jika IP address pada LAN sudah terpasang.

Option domain-name-server
Memberitahukan dhcp server bahwa DNS servernya dapat diberikan kepada client.

Default-lease-time, dan max-lease-time
Sebuah client dapat memberitahukan kepada server berapa lama untuk memperoleh IP address.

Authoritative

Jika tidak disetting, berarti jika ada client yang meminta sebuah address maka hal itu tidak
benar untuk segment network.

Subnet

Subnet yang digunakan.

Range

Memberitahukan server dhcp dari range mana ip address yang dapat diberikan kepada computer client.

Option broadcast-address
Broadcast address yang digunakan.

Option routers
Dhcp server gateway address yang dapat digunakanuntuk permintaan client.

0 komentar:

Posting Komentar